Fasar Faktor Produksi

1.      Perbedaan Pasar Faktor Produksi dan Pasar Barang Konsumsi

Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh produsen sebagai input untuk memproduksi barang siap pakai. Rumah tangga produksi adalah pihak yang mewakili semua unit yang melakukan proses produksi barang dan jasa, dan rumah tangga konsumsi adalah pihak yang akan mewakili semua unit yang melakukan proses konsumsi barang dan jasa    Pasar faktor produksi adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap faktor produksi sedangkan pasar barang konsumsi adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap barang konsumsi.Tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap faktor produksi disebut pasar faktor produksi. Sedangkan tempat bertemunya permintaan dan penawaran konsumsi disebut pasar barang produksi.

2.      Penawaran Faktor Produksi

Penawaran faktor produksi adalah jumlah faktor produksi yang tersedia di pasar pada waktu tertentu. Contohnya adalah tanah di perkotaan saat ini sangat mahal, sedangkan tanah di pedesaan masih relatif murah. Contoh lainnya, terdapat barang-barang modal berteknologi tinggi dan berteknologi rendah serta tenaga kerja terdidik dan tenaga kerja tidak terdidik.

3.      Permintaan terhadap Faktor Produksi

     Sebelum perusahaan memproduksi barang, perusahaan terlebih dahulu mengamati keadaan di pasar. Tujuannya adalah :

a.       Menentukan pilihan barang apa yang akan diproduksi yang sesuai dengan keinginan konsumen.

b.      Menentukan berapa jumlah barang yang akan diproduksi agar dapat menghasilkan keuntungan yang maksimum.

Selanjutnya perusahaan menentukan kombinasi faktor produksi yang akan digunakan untuk memproduksi barang yang akan digunakan untuk memproduksi dengan barang tersebut dengan pertimbangan sebagai berikut : berapa harga faktor produksi, kondisi yang harus dipenuhi agar faktor produksi yang digunakan dapat menghasilkan keuntungan maksimum dalam kegiatan produksi.

4.      Peranan Analisis Permintaan terhadap Faktor Produksi

Bagi perusahaan, ada dua alasan untuk menganalisis permintaan terhadap faktor produksi. Pertama, hasil analisis dapat digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan penggunaan faktor produksi secara efisien.

A.     Pengalokasikan faktor produksi

Pengalokasikan faktor produksi perlu dipersiapkan sebaik mungkin sehingga perusahaan sebaik mungkin sehingga perusahaan dapat menghasilkan jumlah produksi optimal. Perusahaan harus dapat menggunakan faktor produksi yang terbatas untuk memproduksi barang dalam jumlah yang paling optimal agar masyarakat mendapatkan barang yang bermutu dengan harga yang relatif murah.

B.      Penentuan pendapatan berbagai faktor

Rumah tangga menjual faktor produksi kepada perusahaan. Kemudian, perusahaanmembayar balas jasa atas faktor produksi tersebut pada rumah tangga, sehingga rumah tangga memperoleh pendapatan. Besarnya pendapatan yang diperoleh rumah tangga tergantung pada harga dan jumlah faktor produksi.

Jumlah balas jasa atau pendapatan atas berbagai faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, sama dengan harga barang tersebut.

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Pendekatan pendapatan –> pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan terhadap proses produksi

Rumus :
NI : Yw + Yr + Yi + Yp

2. Pendekatan produksi –> pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai tambah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor dalam perekonomian.

3. Pendekatan pengeluaran –> pendapatan nasional di dapatkan dengan cara menjumlahkan nilai pasar dari seluruh permintaan akhir atas output yang dihasilkan didalam perekonomian yang diukur pada harga pasar yang berlaku

Rumus :
Y : C + I + G + ( X – M )

4. Pendekatan perkapita –> pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk.

Konsep-konsep Pendapatan Nasional

1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Bruto)
Produk domestik bruto adalah total nilai barang jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar.
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product = GNP)
Produk Nasional Bruto = Produk Domestik Bruto + Pendapatan Neto terhadap Luar Negeri
3. Produk Nasional Neto ( Net National Product)
Produk Nasional Neto = Produk Nasional Bruto – Penyusutan ( Barang pengganti modal)
4. Pendapatan Nasional Neto ( Net National Income = NNI)
Pendapatan Nasional Neto = Produk Nasional Neto – Pajak Tidak Langsung + Subsidi
5. Pendapatan Perorangan ( Personal Income = PI)
Pendapatan perseorangan = Pendapatan Nasional Neto + Transfer Payment – ( laba ditahan + iuran asuransi + iuran jaminan sosial + pajak perseorangan)
6. Pendekatan Disposabel/Setelah Pajak ( Disposable Income)
Pendapatan Disposabel = Pendapatan Perseorangan – Pajak Penghasilan
7. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Jumlah keseluruhan dari nilai tambah bruto yang berhasil diciptakan oleh seluruh kegiatan ekonomi yang berada pada suatu wilayah selama periode tertentu .
SUMBER : Bilingual Economics for senior highschool grade x semester 2 ( Alam.S )

Jenis-Jenis Kebutuhan

Kebutuhan adalah segaala sesuatu yang di perlukan manusia untuk mencapai kemakmuran. Dan kebutuhan manusia tidak terbatas, karena manusia selalu merasa kekurangan. Manusia selalu menginginkan kemakmuran.

Jenis-jenis kebutuhan

Secara garis besar, kebutuhan manusia dapat kita bagi menjadi empat kelompok, yaitu kebutuhan menurut tingkat intensitas, sifat, subjek, dan waktu kebutuhan.
a.      Jenis kebutuhan menurut tingkat intensitas
Ada kelompok barang/jasa yang di anggap paling penting dalam mempertahankan keberlangsungan kehidupan kita sebagai makhluk hidup. Atau dengan kata lain, intensitas kebutuhan kita terhadap barang/jasa sangat tinggi.

Menurut intensitas penggunaannya, kebutuhan dapat kita bagi menjadi kebutuahn primer, sekunder, dan tersier (mewah)

(1)   Kebutuhan primer adalah jenis kebutuhan yang harus di penuhi agar manusia dapat memperthankan hidupnya

(2)   Kebutuhan sekunder, setelah manusia dapat memenuhi kebutuhan primernya, manusia juga masih memerlukan kebutuhan lainnya yang bersifat pelengkap yang sering di sebut kebutuhan sekunder

(3)   Kebutuhan tersier. Pada umumnya, seseorang masih merasa belum cukup meskipun dia telah dapat memenuhi kebutuhan primer dan sekudernya.

 
b.      Jenis kebutuhan menurut sifat
Jenis kebutuhan ini di bagi atas dasar sasaran dari alat pemuas kebutuhhan yang digunakan. Ada alat kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan rohani

(1)   Kebutuan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Contohnya: pakaian, makanan, minuman

(2)   Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang bersifat kejiwaan. Misalnya, agar terhindar dari kebosanan rutinitas sekolah, kita perlu mengihur diri dengan mendengarkan musik atau menonton film. Sebagai makhluk beragama, kita pun ingin menjalankan ibadah dengan baik.

c.       Jenis kebutuhan menurut subjek yang membutuhkan, dapat dibedakan menjadi kebutuhan individual dan kebutuhan umum.

(1)   Kebutuan individual menunujuk kepada kebutuhan tiap-tiap orang yang berbeda-beda.

(2)   Kebutuhan umum berhubungan dengan penggunaan barang dan jasa oleh banyak orang.

 
d.      Jenis kebutuhan menurut waktu
Atas dasar waktu pemunuhan , kebutuhan di bedakan menjadi kebutuhan sekrang dan kebutuhan yang akan datang.
(1)   Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan mendesak yang harus di penuhi saat ini.
(2)   Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifat nya tidak mendesak dan dapat di tunda sampai waktu yang di tentukan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan

Jika di teliti, ternyata ada perbedaan kenutuhan antara satu individu dan individu lainnya , atau antara satu kelompok dan kempok lainnya. Dapat di bagi menjadi empat :

a.      Peradaban
Peradaban adalah salah satu faktor yang membuat kebutuhan tiap zaman berbeda.

b.      Lingkungan
Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia.

c.       Adat istiadat
Adat istiadat atau tradisi juga banyak mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu atau kelompok individu

d.      Agama
Agama juga termauk salah satu faktor yng membuat kebutuhan setiap individu berbeda

Sumber: buku ekonomi untuk SMA dan MA kelas x Drs. Alam S., MM, Penerbit : esis  ( the innovative learning )

Sejarah Uang, Fungsi Uang, Jenis Uang, Nilai Uang


Uang kali pertama di negeri Cina 2700 SM oleh Huang (Kaisar Kuning). Namun, sejarah purba telah mencatat bahwa orang Assyria, Phunisia, dan Mesir juga telah menggunakan uang sebagai alat tukar.
Awal mulanya uang di awali dengan adanya kegiatan tukar menukar barang kebutuhan atau sering disebut barter. Akan tetapi, setelah manusia semakin banyak kebutuhannya, cara barter mulai ditinggalkan karena dari segi kepraktisannya barter sulit di terapkan.
Kesulitannya tersebut diantaranya sebagai berikut :
a.       Sulitnya bertemu dengan orang yang memiliki barang yang diingankan dan juga mau menukarkan barangnya dengan barang yang dimilikinya
b.      Sulit menentukan standar nilai barang dalam pertukarannya
c.       Sulit menentukan pembayaran yang tertunda
Uang harus memiliki beberapa syarat, yaitu :
a.       Tidak mudah rusak
b.      Diterima oleh umum
c.       Mudah disimpan dan mudah dibawa-bawa
d.      Sifatnya sama dan dapat saling menguntungkan
e.       Sifatnya sama dan dapat saling mengganti
f.       Harganya tetap dalam jangka waktu panjang
 
2.      FUNGSI UANG
a.       Fungsi asli
          Sebagai alat tukar (Medium of Exchange)
          Alat satuan hitung (Unit of Account)
b.      Fungsi turunan
          Sebagai alat pembayaran (Mean of Payment)
          Alat penyimpan kekayaan (Store of Value)
          Alat pedorong kegiatan ekonomi
 
3.      JENIS UANG
a.       Berdasarkan keberlakuannya
          Uang kartal
          Uang giral
b.      Berdasarkan nialinya
          Full bodied money
          Token money
 
4.      NILAI UANG
a.       Nilai internal uang
b.      Nilai eksternal uang
 
 
SUMBER : BUKU EKONOMI KELAS X, Firmansyah, Romi Fernando, Agus Awaludin, Penerbit Grafindo Media Pratama

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan

 

Jika kita teliti, ternyata ada perbedaan kebutuhan antara satu individu dan individu lainnya, antara satu kelompok dan kelompok lainnya. Ada beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan itu berbeda. Diantaranya adalah peradaban, lingkungan, adat istiadat, dan agama.

a. Peradaban

Peradaban adalah salah satu factor yang membuat kebutuhan tiap zaman berbeda. Pada zaman dahulu, peradaban manusia masih sangat rendah. Kebutuhan manusia padamasa itu masih tertuju pada kebutuhan primer. Jenis kebutuhan serta cara pemenuhannyapun masih sangat sederhana. Misalnya, nenek moyang kita cukup berpakaian seadanya dengan menggunakan kulit kayu atau daun-daunan. Makanpun cukup dengan umbi-umbian.

Seiring dengan berkembangnya peradaban, semakin berkembang pula jenis kebutuhan. Manusia membutuhkan makanan lain yang lebih bervariasi dan pakaian yang terbuat dari bahan yang bagus.

 b. Lingkungan

Lingkungan termasuk salah satu factor yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Kebutuhan masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami pegunungan. Penduduk pesisir lebih membutuhkan jarring, perahu, pancing, atau kapal motor agar dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan penduduk pegunungan lebih membutuhkan cangkul, benih tanaman, atau pupuk untuk bercocok tanam.

c.       Adat istiadat

Adat istiadat atau tradisi juga banyak mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu atau kelompok individu. Pria jawa memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon. Sementara pria di daerah lainnya tidak demikian.

 d.      Agama

Agama juga termasuk salah satu factor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda. Misalnya, penganut agama islam membutuhkan sajadah untuk shalatdan dilarang mengkonsumsi daging babi, sedangkan penganut agama hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaannya dan dilarang mengkonsumsi daging sapi.

Sumber : Buku Ekonomi untuk SMA dan MA kelas X,  Alam S, Penerbit Esis

Pasar Output Menurut Bentuknya

Pasar adalah tempat terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli. Fungsinya untuk: pembentukan nilai harga, tempat pendistribusian barang, dan  tempat bagi produsen untuk mempromosikan produknya.
Pasar Output adalah pasar yang memperjual belikan barang/jasa hasil perusahaan.
Jenis pasar output:

Menurut bentuknya, terdiri dari : 1. pasar persaingan sempurna, 2. pasar persaingan tak sempurna.
1. Pasar persaingan sempurna
Ciri-cirinya: barang yang dijual homogen, bebas keluar masuk pasar, penjual dan pembeli tahu kondisi pasar, faktor produksi berjalan bebas, tak ada campur tangan pemerintah.
2. Pasar persaingan tak sempurna
Bentuknya:

1. Monopoli: dipasar hanya ada satu penjual. Co: PLN
Ciri pasar monopoli:
A. Ada rintangan yang sulit dalam memasuki pasar.
B. penjual satu pembeli banyak,
C. keuntungan terpusat pada satu perusahaan.
 
Kebaikan pasar monopoli:
A. Untung penjual tinggi.
B. Produk yang menguasai hajat hidup orang diatur pemerintah.
Kelemahan monopoli:
A. Pembeli tidak punya pilihan lagi untuk membeli barang.
B. Terjadi eksploitasi pembeli.
2. Oligopoli: ada beberapa penjual dalam satu pasar. Co: AQUA, NESTLE, PRIMA sama-sama jual air mineral.

Ciri pasar oligopoli:
A. Barang yang dijual homogen/bisa juga tidak.
B. Ada halangan masuk yang cukup sulit untuk masuk ke pasar.
C. Adanya market leader dari salah satu penjual.
Keburukan pasar oligopoli:
A. Keuntungan terlalu besar bagi produsen dlm jangka waktu panjang.
B. Timbul inefisiensi produksi.

3. Monopolistik: sejumlah produsen dalam pasar menawarkan barang yang sama namun memiliki ciri khas. Co: perusahaan motor honda membuat motor yang irit. Sedangkan yamaha membuat motor yang bertenaga.

Ciri pasar monopolistik:
A. Barang yang dijual sama namun punya ciri khas.
B. Adanya keaktivan dalam promosi.
C. Keluar masuk pasar relatif mudah.

Kelebihan pasar monopolistik:
A. Penjual tak sebanyak pasar persaingan sempurna.
B. Produsen terpacu untuk berkreatifitas.

Kelemahan pasar monopolistik:
A. Biaya mahal untuk ke pasar monopolistik. Karena produsen perlu mengadakan riset untuk pengembangan produk.

B. Persaingan berat karena pasar dikuasai oleh pesaing ternama.

4. Monopsoni: pasar yang dikuasai seorang pembeli dengan penawaran dari banyak produsen. Co: penjualan perangkat kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.

 

Sumber :

EKONOMI,  Sri Nur Mulyani, Agus Mahfudz, Leni Permana, Pusat perbukuan departemen pendidikan nasional. (BSE).

Apa itu Redenominasi ?

Siti Mugi Rahayu

 

2012-11-21 09.50.13

Sudah dengar ribut-ributnya Redenominasi ? Sudah tahu belum artinya ?

Nah, anak-anakku… redenominasi rupiah yang dijelaskan Bank Indonesia (BI) adalah :

menyederhanakan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Misal Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Hal yang sama secara bersamaan dilakukan juga pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat tidak berubah.

Coba garis bawahi :

  • menyederhanakan pecahan mata uang dengan cara mengurangi angka nol
  • tidak mengurangi nilai mata uang tersebut

Contoh serunya begini : Jika harga pizza Hut Large Rp. 50.000 maka tahun 2017 harga pizza tersebut hanya Rp. 50.

Tentunya proses penyelenggaraan redenominasi ini memang akan memerlukan waktu yang lama. Penyesuain di segala bidang harus berjalan. Contoh, mesin ATM yang sekarang hanya bisa membaca nominal limapuluh ribuan atau seratus ribuan harus diganti semua dengan nominal uang yang berlaku. Lembar uang kertasnyapun harus diganti terlebih dahulu…

View original post 143 more words

Tarif Dasar Listrik

Siti Mugi Rahayu

Tarif Dasar Listrik atau lebih dikenal dengan singkatannya TDL, adalah tarif yang dikenakan pada listrik yang dijual oleh PLN. Di Indonesia sejauh ini masih PLN yang merupakan “penjual listrik”, untuk itulah TDL ditetapkan oleh pemerintah lewat PLN. Mengapa harus pemerintah ? Karena PLN adalah perusahaan milik negara dan terkait pembiayaan subsidi listrik yang ada di APBN. Masih ingat ?

Pemerintah memberikan subsidi pada pos pengeluaran. Salah satunya adalah subsidi listrik. Dengan adanya subsidi ini maka kita mendapat keringanan untuk membayar listrik. “Tujuan kenaikan TDL ini pengurangan subsidi Rp 14 triliun”.

Tapi bagaimana dampaknya jika subsidi yang diberikan kepada kita sebagai masyarakat selalu besar ? Ingatlah kembali darimana uang-uang dalam pos penerimaan negara. Jika lebih besar pengeluaran daripada penerimaan maka negara kita akan terus berhutang banyak ke negara-negara lain atau semisal IMF.

Kembali ke TDL, TDL selalu mengalami kenaikan karena berbagai tujuan, antara lain:

  1. memperkecil subsidi listrik
  2. mempertahankan kelangsungan…

View original post 244 more words